
Foto: Band blues-rock asal Jakarta, Electric Cadillac, beranggotakan Kongko Bangun Pambudi (gitar/vokal), Handy Salim (drum), Angga Pratama (bass), dan Ade Irawan (piano), seorang musisi tunadaksa yang menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tak pernah jadi penghalang dalam berkarya. (Dok Electric Cadillac)
DewanDistorsi.com, Jakarta – Band blues-rock asal Jakarta, Electric Cadillac, kembali menorehkan prestasi gemilang.
Mereka resmi diumumkan sebagai salah satu pengisi acara di Byron Bay Bluesfest 2025, festival musik blues bergengsi yang akan berlangsung pada 17–20 April 2025 di Byron Events Farm, Tyagarah, Australia.
Bukan hanya sekadar tampil, Electric Cadillac menjadi satu-satunya band yang mewakili Indonesia, bahkan Asia, di ajang musik dunia tersebut.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh pihak Byron Bay Bluesfest pada 5 Februari 2025.
Mereka juga menambahkan nama besar seperti Tom Morello gitaris legendaris dari Rage Against the Machine dan Audioslave ke dalam line-up.
Kedua nama ini melengkapi deretan musisi kelas dunia seperti Chaka Khan, TOTO, Garry Clark Jr, Christone “Kingfish” Ingram, John Butler, Taj Farrant, George Thorogood & The Destroyers, dan Rag’n’Bone Man.
Kibarkan Merah Putih
Electric Cadillac kembali mencatat sejarah dengan tampil di panggung Byron Bay Bluesfest untuk kedua kalinya.
Sebelumnya, pada tahun 2023, mereka berhasil mencuri perhatian dunia sebagai band blues asal Indonesia pertama yang tampil di festival tersebut.
Saat itu, mereka satu panggung dengan musisi legendaris seperti Buddy Guy, The Doobie Brothers, Bonnie Raitt, Joe Bonamassa, Keb’ Mo, dan Counting Crows. Penampilan mereka mengibarkan bendera Merah Putih di antara para legenda musik dunia.
Tahun ini, Electric Cadillac akan kembali membawa semangat yang sama.
Mereka tidak hanya tampil, tetapi juga menjalankan misi budaya yakni mengenalkan musik Indonesia ke publik global dan membuktikan bahwa musik blues tak mengenal batas negara.
Dengan semangat tersebut, Electric Cadillac siap menggebrak panggung Bluesfest sambil membawa nama Indonesia semakin dikenal luas.
Tur Musik dan Promosi Budaya di Australia
Tak hanya tampil di Byron Bay Bluesfest, Electric Cadillac juga merencanakan rangkaian tur musik ke sejumlah kota di Australia.
Tur ini tidak hanya menjadi ajang tampil, tetapi juga sarana promosi budaya Indonesia.
Dalam setiap panggungnya, mereka berencana membagikan cerita tentang asal-usul musik mereka dan kekayaan musikal dari Tanah Air.
Band ini memadukan Chicago blues dengan unsur soul, funk, dan rock.
Gaya mereka yang unik disebut sebagai “hybrid of blues”, menciptakan karakter musik yang kuat dan penuh identitas.
Lewat gaya tersebut, Electric Cadillac berhasil memikat pendengar dari berbagai latar belakang dan menjadi salah satu band yang diperhitungkan di kancah internasional.
Profil Singkat Electric Cadillac
Electric Cadillac dibentuk di Jakarta pada 2008. Band ini beranggotakan Kongko Bangun Pambudi (gitar/vokal), Handy Salim (drum), Angga Pratama (bass), dan Ade Irawan (piano), seorang musisi tunadaksa yang menunjukkan keterbatasan fisik tak pernah jadi penghalang dalam berkarya.
Mereka telah merilis mini album bertajuk “Take a Ride” pada 2013, dan disusul dua rilisan penting pada 2023, yakni “Get to Know” dan “Precious Soul”.
Karya-karya mereka mendapatkan apresiasi luas, termasuk dari komunitas musik internasional yang kagum akan eksplorasi musik blues yang mereka bawakan.
Antusiasme Byron Bay Bluesfest 2025 dan Dampaknya bagi Dunia Musik
Byron Bay Bluesfest sendiri telah menjadi ajang musik kelas dunia sejak pertama kali digelar pada 1990.
Festival ini telah meraih berbagai penghargaan seperti NSW Tourism Awards, Helpmann Awards, dan Pollstar Awards.
Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, Bluesfest masuk ke dalam jajaran lima besar festival musik terbaik dunia.
Tahun ini, antusiasme terhadap Bluesfest kembali membeludak.
Lebih dari 93 persen tiket telah terjual hanya dalam hitungan minggu sejak penjualan dibuka.
Peter Noble, Direktur Byron Bay Bluesfest, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan festival ini.
“Kami mungkin festival dengan penjualan terbaik di Australia saat ini. Ini membuktikan bahwa orang masih sangat peduli dengan musik dan budaya,” ujar Peter.
Dengan lonjakan peminat dan ekspektasi tinggi dari publik, kehadiran Electric Cadillac menjadi bagian penting dari perayaan budaya global ini.
Mereka tak hanya membawa musik, tetapi juga pesan tentang keberagaman, inklusivitas, dan semangat pantang menyerah.
Keikutsertaan Electric Cadillac di Bluesfest bukan hanya kebanggaan pribadi mereka, tetapi juga mewakili harapan baru bagi industri musik Indonesia.
Keberhasilan mereka menembus panggung internasional bisa membuka pintu lebih luas bagi musisi Tanah Air lainnya untuk mengikuti jejak yang sama.
Dengan semangat pantang menyerah, musikalitas yang kuat, dan pesan budaya yang jelas, Electric Cadillac membuktikan bahwa musik Indonesia mampu bersaing dan diterima di panggung dunia. (BAS)