Foto: Vokalis band legendaris Bayou, Binsar Bayou, kembali menunjukkan eksistensinya di dunia musik Indonesia lewat single solo terbarunya berjudul “Waktu Ku Kaya”, dengan menggandeng Mahir Blues, musisi sekaligus gitaris kawakan yang dikenal sebagai frontman Mahir & The Alligators. (Istimewa)
DewanDistorsi.com, Jakarta – Vokalis band legendaris Bayou, Binsar Bayou, kembali menunjukkan eksistensinya di dunia musik Indonesia lewat single solo terbarunya berjudul “Waktu Ku Kaya”.
Lagu yang resmi dirilis pada akhir Agustus 2025 ini kini telah tersedia di berbagai platform digital seperti Spotify, iTunes, dan YouTube.
Setelah sempat menarik perhatian publik lewat rilisan “Korea Korea” dan “Aku Suka Koplo”, Binsar kini tampil lebih emosional dengan nuansa Ballad Pop Rock yang kental dalam “Waktu Ku Kaya”.
Kali ini, ia menggandeng Mahir Blues, musisi sekaligus gitaris kawakan yang dikenal sebagai frontman Mahir & The Alligators.
“Saya merasa kembali bersemangat untuk merilis single solo. Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal buat saya,” ujar Binsar Bayou saat ditemui di sebuah studio di kawasan Harapan Indah.
Kolaborasi Dua Generasi Musisi: Binsar dan Mahir Blues
Kolaborasi Binsar dengan Mahir Blues menghadirkan sentuhan musikal yang unik.
Mahir, yang dikenal luas di kalangan pecinta blues sebagai gitaris dengan gaya ekspresif dan soulful, memberikan warna baru pada lagu ini melalui permainan gitarnya yang emosional.
Selain aktif bermusik, Mahir Blues juga dikenal sebagai seorang advokat, produser, komposer, dan arranger.
Ia memiliki rekam jejak panjang dalam dunia musik, kerap bekerja sama dengan musisi dari berbagai genre dan latar belakang.
“Saya langsung tertarik ketika Binsar mengajak kolaborasi. Lagu ini punya pesan yang kuat dan real, sesuatu yang bisa dirasakan banyak orang,” tutur Mahir Blues.
Dalam proses produksi, lagu “Waktu Ku Kaya” turut melibatkan Bayu Wargo sebagai produser eksekutif dan Roosa Valentino yang menangani proses rekaman, mixing, dan mastering.
“Waktu Ku Kaya”: Cerita Tentang Cinta dan Realita
Lagu “Waktu Ku Kaya” menggambarkan perjalanan emosional seseorang yang merasakan cinta sejati hanya saat berada di puncak kehidupan.
Namun, ketika hidup jatuh di titik terendah, pasangan yang dulu setia justru pergi meninggalkan.
“Lagu ini sebenarnya refleksi banyak kisah nyata. Tentang cinta yang berubah karena harta. Tentang kenyataan bahwa tidak semua orang bisa mencintai dalam keadaan susah,” ujar Binsar.
Dibalut aransemen ballad pop rock yang lembut namun tegas, lagu ini terasa jujur dan menyentuh.
Melodi gitar Mahir mengalun sebagai penguat emosi, sementara vokal Binsar tetap khas dengan karakter vokal pop rock era 90-an yang masih kuat dan berkarisma.
Suara Musisi terhadap Isu Sosial dan Pemerintahan
Dalam sesi wawancara, Binsar juga menyinggung isu yang sedang ramai dibicarakan publik: pemungutan royalti musik.
Ia menegaskan perlunya sistem yang adil dan transparan bagi para musisi.
“Kita serahkan ke pemerintah untuk mengevaluasi. Saya tidak setuju dengan direct license karena sulit dikontrol. LMKN tetap harus menjadi lembaga resmi pemungut royalti, tapi wajib transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Selain itu, Binsar juga menanggapi gelombang demo rakyat terhadap kenaikan gaji anggota DPR RI.
Ia menyatakan dukungannya terhadap aspirasi rakyat, namun mengingatkan agar aksi tetap damai.
“Saya setuju rakyat protes. Saat ini rakyat menderita akibat kenaikan pajak, pemblokiran rekening sepihak, dan banyaknya pengangguran. Tapi saya tidak setuju kalau demo berujung anarkis dan penjarahan. Itu tindakan pidana,” ujar Binsar.
Menurutnya, sebagian besar anggota DPR RI berasal dari kalangan elit yang tidak lagi memahami kesulitan masyarakat kecil.
Ia berharap ke depan sistem pemilu lebih adil dan benar-benar mewakili suara rakyat.
Mahir Blues: “Musik dan Masyarakat Kini Saling Mengawasi”
Senada dengan Binsar, Mahir Blues turut menyoroti perubahan sosial di era digital yang membuat kontrol masyarakat terhadap pemerintah semakin kuat.
“Sekarang rakyat bisa langsung mengawasi lewat internet dan media sosial. Pemerintah dan DPR tidak bisa sembarangan lagi bikin kebijakan. Kalau masyarakat sudah bereaksi, dampaknya cepat sekali seperti demo kemarin,” kata Mahir.
Ia menambahkan bahwa sebagai seniman, tanggung jawab utama tetaplah berkarya secara konsisten, menjaga nilai dan pesan dalam musik.
“Musik itu abadi. Selama kita jujur dan terus berkarya, musik tidak akan pernah mati,” tutupnya.
Kembali Mengukir Jejak di Dunia Musik
Single “Waktu Ku Kaya” menandai kembalinya Binsar ke dunia musik dengan semangat baru. Kolaborasi bersama Mahir Blues menjadi bukti bahwa lintas generasi musisi Indonesia masih bisa bersatu menghadirkan karya berkualitas dan relevan.
Dengan pesan kuat, aransemen matang, dan lirik yang menggugah, “Waktu Ku Kaya” bukan sekadar lagu, tetapi cermin dari realitas kehidupan dan cinta yang jujur.
Para pendengar kini dapat menikmati lagu ini di seluruh platform digital dan menyaksikan video musiknya di kanal resmi YouTube Binsar Bayou Official. (BAS)
